Amat menarik untuk dicantumkan dalam blog ini, yappss sebuah perjalanan panjang nan melelahkan yang menorehkan banyak sekali hal-hal yang tak terduga dan ada pula yang mengesankan.
Baiklah, kita mulai dari perjalanan rumah tercinta, Pati, tanggal 30 Juli 2018 pukul 06.00 dengan haru pilu keluarga mengantarkan ke bandara Ahmad Yani International Airport Semarang. Tiket pun sudah terbooking.
Dengan lambaian tangan terakhir dari keluarga tercinta yang mengantarkanku, berangkatlah pesawat pukul 09.45 dengan perjalanan domestik menuju ke Jakarta yakni di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 11.00 di tanggal yang sama.
Lalu pukul 15.00 pindah dari Jakarta ke penerbangan Internasional menuju ke Singapura, dan pesawat meninggalkan negeri tercinta, Indonesia kala itu. Sampailah di negeri tetangga Singapura pada pukul 18.00 waktu setempat.
Dan tantangan di sesi penerbangan pun dimulai, sebuah warning karena jeda penerbangan yang begitu singkat antara pukul 18.00 sampai 19.30 aku harus sudah tau dimana terminal pernerbangan, dan Gate-nya berapa, lalu harus checking tiket, visa, passport, serta bagasi. Wow. It’s such an emergency time!.
Singkat cerita, alhamdulillah dengan kondisi serba lari2an tergesa agar tidak ketinggalan pesawat, finally it goes well. Cukup lega untuk menghelakan nafas sebentar untuk reat dalam pesawat.
Dan perjalanan dari Singapura menuju Bangalore membutuhkan waktu -+ 2 jam. Sampailah aku di Bangalore, India pukul 21.30. Lalu saat tiba di bandara Bangalore harus menunggu (bermalam,red) sampai penerbangan selanjutnya pukul 06.00 AM.
Dan tiba2 muncullah pengalaman pahit, yakni tas koperku hilang!!!. AKu harus wira wiri konfirmasi ke pihak airport Bangalore dan polisi India akan kejadian ini. Andaikan ini tidak ada tindak lanjutan, aku berhak mendapatkan stipend atau sejenis keringanan berupa uang jaminan sebagai ganti. Dan karena hal ini pula, aku relakan waktu untuk bermalam serta agar dapat mendapatkan konfirmasi update terkait tasku. Jam demi jam berlalu, hingga dini hari, alhasil ada pesan masuk via WA. Nomer baru. Tak ku kenal. Dan usut punya usut, ternyata nomer itu adalah orang yang memiliki koper yang sama merk, warna dan bentuk persis punyaku. What a relief!!!. Aku pun tak menyangka. Ternyata kala itu ayahku menempelkan identitas alamat & nomer HP di tas koperku untuk antisipasi kejadian seperti ini. “Alhamdulillah ya Robb,” ucap syukurku. Lalu aku minta si penukar koperku tadi untuk segera menuju ke bandara untuk saling tukar koper. Lega akhirnya, aku pun bisa melanjutkan penerbangan terakhir menuju ke Mangalore dari Bangalore. Pukul 06.00 pagi tanggal 31 Juli, pesawat lepas landas dan sampailah di Mangalore pukul 09.00 AM. Dan disana telah dijemput oleh kakak senior untuk mengantarkanku istrhat di International Hostel, Venkat Residency, Derlakatte, Karnataka, Mangalore. Setibanya di tempat hostel, ku ingin segera melepas semua rasa lelah, penah, capek tenaga dan fikiran selama perjalanan.
See you on the next post!!! Thanks for readingg ^^
Best Regards,
Danang Dann