Mr Dann Website Timeline KULIAH DI INDIA, WHY NOT?

KULIAH DI INDIA, WHY NOT?

KULIAH DI INDIA, WHY NOT? post thumbnail image

”Kenapa memilih kuliah di India, bukankah kualitas pendidikan India sama dengan Indonesia, bahkan kita bisa lebih baik?” atau pernyataan, ”Tanggung amat kuliah di India, kenapa tidak sekalian ke Amerika, Eropa, Jepang, Australia, atau negara-negara maju lainnya?”

Mungkin pertanyaan itu yang muncul di benak kita ketika mendengar seseorang mengajak kita kuliah di negeri Bollywood, India. Tapi tahukah anda bahwa:

  • 30% dokter di Amerika Serikat adalah orang India asli yang lulus dari fakultas kedokteran di univesitas-universitas India;
  • 30% pekerja/karyawan Microsoft, perusahaan software terbesar di dunia milik Bill Gates, adalah orang India asli yang lulus dari universitas-universitas dan institut teknologi di India;
  • Dosen-dosen dan staf pengajar di universitas-universitas di Eropa, Amerika dan Australia adalah orang India;
  • India adalah negara penerbit jurnal-jurnal dan karya ilmiah terbesar ketiga di Asia, dan keduabelas di dunia, yaitu 400.000 jurnal dan karya ilmiah;
  • Sistem pendidikan di India mengadopsi system pendidikan universitas-universitas di Eropa dan Amerika seperti Oxford University, Cambridge University dan Harvard University;
  • Untuk program Undergraduate, tidak mengharuskan pembuatan Skripsi. Namun hanya diminta membuat Elective Paper (Makalah);
  • Dosen serta professor yang mudah ditemui dan diajak berdiskusi;
  • Biaya pendidikan yang sangat murah jika dibandingkan dengan di Eropa, Amerika, Australia, bahkan Indonesia. Di beberapa universitas bonafit di India, mahasiswa lokal hanya diminta membayar Rs300 atau Rp60.000 per-tahun. Subsidi pendidikan oleh pemerintah sangat dirasakan disana;
  • Biaya hidup (tempat tinggal, makan, transport) yang murah, tak jauh berbeda dengan di Indonesia (Lampung, Yogyakarta, dll);
  • Buku-buku terbitan Oxford Press pun dapat dengan mudah dibeli disana dengan harga yang sangat murah. Buku English Usage (versi bahasa Inggris) yang harganya Rp250.000,- di Qatar, dapat dibeli dengan harga Rp37.000,- di India, karena India telah bekerjasama dengan percetakan-percetakan besar di Eropa, dengan yang kertas murah dan tanpa mengurangi kualitas ilmu yang ada didalam buku itu.

The Overview

Republic of India (भारत गणराज्य) – selanjutnya disebut India saja –  adalah sebuah negara berkembang di Asia Selatan. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 1,2 miliyar jiwa atau terbesar kedua di dunia setelah Republik Rakyat China, negara yang mayoritas penduduknya beragama hindu ini disebut juga The Largest Democracy. Secara geografis, negara ini adalah negara terluas ketujuh di dunia. Selama kurun waktu 1608 hingga 1947, India berada dibawah kekuasaan Inggris (UK) dengan dikendalikan oleh East India Company, sebuah perusahaan dagang Inggris. Setelah kekuasaan EIC runtuh, warga muslim India menginginkan negaranya sendiri. Pemisahaan yang berdasarkan agama ini pun dikabulkan. Lalu warga muslim mengungsi ke utara (Pakistan) dan warga hindu berbondong-bondong mengungsi ke selatan. Lebih dari 1 juta warga meninggal akibat migrasi terbesar dalam sejarah India ini. Republik Islam Pakistan pun mengalami perpecahan menjadi dua negara, yaitu Republik Rakyat Bangladesh dan Republik Islam Pakistan itu sendiri.

Sisi Positif Penjajahan Inggris

Penjajahan Inggris di India tidak selalu berdampak negatif, ada dampak positif yang sangat terasa di India. Karena prinsip penjajahan Inggris adalah menjadikan negara jajahannya sebagai pasar bagi produk-produk industrinya (pasca revolusi industri), maka Inggris pun membangun India dengan memengaruhi system pendidikan dan pemerintahannya. Pada tahun 2050, India berpotensi besar menjadi negara super power dan ekonomi terkuat di dunia dengan mengungguli Amerika Serikat. Lebih kuat dibanding China karena mereka adalah negara dengan populasi berbahasa Inggris terbesar kedua di dunia (karena China tidak berbahasa Inggris). Indeks perekonomian India cukup stabil ketika krisis global tahun 2008. Ini karena prinsip-prinsip yang ditanamkan Mahatma Gandhi yaitu swadesi, tidak bergantung pada siapapun (negara lain).

Pendidikan di India

Pandangan masyarakat kita terhadap sekolah tinggi (kuliah) tidak sedikit yang mengarah pada gengsi. Sebetulnya, studi keluar negeri saat ini lebih mengarah pada kebutuhan dibanding sekedar gengsi. Tanpa merendahkan kualitas pendidikan dalam negeri, kualitas pendidikan yang lebih maju dan meyakinkan mendorong masyarakat untuk merantau jauh ke negeri orang untuk menimba ilmu.

Gambaran tentang studi di luar negeri adalah mahal. Namun, coba kita tengok India. Negara ex jajahan Inggris yang potensinya sangat besar. Menganut system pendidikan di Inggris, menjadikan India sebagai salah satu negara penghasil doktor terbanyak di dunia setiap tahunnya, pun dengan biaya yang relatif murah. Tahun 2005 & 2006, universitas-universitas di India menempati ranking 200 besar universitas terbaik dunia (Times Higher Education), yaitu Indian Institute of Technology, Indian Institute of Management, dan Jawaharlal Nehru University. Selain itu, All Indian Institute of Medical Science (Al-IMS) mendapat pengakuan global sebagai institusi yang memimpin di bidang riset dan keperawatan. Pendidikan di India pun selalu dipantau oleh lembaga-lembaga seperti UGC, NACC, AIU. Mereka selalu melakukan riset dan penyamaan standar pendidikan agar pendidikan mereka tidak kalah bermutu dengan negara lain.

Selain itu, bahasa pengantar pendidikan di India adalah Bahasa Inggris yang sering disebut bahasa millennium ini. Dari tingkat paling rendah hingga perguruan tinggi, semuanya berbahasa Inggris. Jadi jangan kaget bila anda melewati LKG (Low Kindergarten atau TK nol kecil di Indonesia), anak-anak sudah bilingual dengan bahasa hindi dan bahasa inggris.

Program Yang Ditawarkan

Layaknya di UK, program Undergraduate (S1) adalah selama 3 tahun. Lebih cepat dari semua program S1 di Indonesia (Kecuali B.Tech 4 tahun & LL.B atau Bachelor of Law 5 tahun). Untuk program ini, mahasiswa tidak mengharuskan pembuatan Skripsi. Namun hanya diminta membuat Elective Paper (Makalah).

Program Master (S2) disana diselesaikan dalam 2 tahun (4 semester). Kecuali ME (Master of Enginering) dan Master of Computer Application (MCA) selama 6 semester. Program master terbagi menjadi 2; riset dan non riset.

Program Doctorate (S3) mengharuskan mahasiswa mengajukan proposal penelitian ke Ministry of Research and Development (Department of Education). Program doctorate umumnya 5 tahun, namun tak menutup kemungkinan untuk menyelesaikannya dalam 3 tahun jika kita konsisten.

Biaya Studi

Biaya studi di negara ini relatif murah, bervariasi dari satu universitas dengan universitas lain. Jawaharlal Nehru University mematok rata-rata US$500 per tahun untuk program sosio humaniora, dan US$750 untuk program sains. Biaya kuliah di Delhi University yaitu Rs7.000 (Indian Rupees) untuk program BA dan Rs13.000 untuk program MA. Di Aligarh Muslim University lebih murah lagi, yaitu US$1.000 untuk belajar selama 3 tahun (menyelesaikan Undergraduate). Yang paling tinggi adalah Anna University, Chennai. Hal ini karena mereka fokus pada bidang engineering yaitu US$6.000-US$9.000 per tahun. Namun secara umum, biaya studi mahasiswa asing agak lebih mahal. Bagi mahasiswa lokal sendiri, subsidi pendidikan sangat terasa.di Jawaharlal Nehru University, mahasiswa lokal hanya diminta Rs300 atau sekitar Rp60.000,- per tahun.

Belajar Dengan Beasiswa

ICCR yang berbasis di New Delhi memberikan beasiswa penuh. Beasiswa tersebut adalah jaminan biaya hidup (makan, tempat tinggal), biaya research, biaya kesehatan, Visa Belajar dan biaya studi selama di India. Ada juga tiket study tour ke negara bagian yang ada di India setiap tahun (Jalan-jalan gratis, hehe). Info lengkap pendaftaran beasiswa bisa kunjungi link berikut ini : http://a2ascholarships.iccr.gov.in/ 

Baca juga : Cara apply beasiswa ICCR Fully Funded

Jadi, India adalah tempat yang sangat menjanjikan bagi anda yang ingin belajar dan menimba ilmu. Disisi lain, negeara ini juga manawarkan destinasi tempat wisata yang sangat menakjubkan, salah satunya Taj Mahal, sebagai salah satu keajaiban dunia, di Agra, Golden city di Jaisalmer, Mysore Palace dan beberapa tempat wisata lainnya. Bahkan mahasiswa Indonesia juga sekalian bisa belajar tentang kebudayaan, tradisi dan menikmati makanan khas India yang sangat beraneka ragam. Satu kata untuk negera ini. Fantastis. Akhir kata, tak ada salahnya teman-teman melirik negara ini sebagai tujuan untuk melanjutkan study dengan kualitas pendidikan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Semoga artikel ini bermanfaat. Amin.


Best regards, Danang Dann (follow IG @danang_dann)

Tinggalkan Pesan

Related Post